Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keterangan terkait dengan hasil pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan 19 pengusaha asal Korea Selatan (Korsel) di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (28/4/1025). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden RI Prabowo Subianto telah menugasi Danantara mengkaji dan menindaklanjuti investasi Lotte Chemical di Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Diberi tugas kepada Danantara untuk lakukan kajian dan tindak lanjut investasi tersebut,” ujar Airlangga dalam keterangan pers usai mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan dengan 19 grup perusahaan Korea Selatan di Istana Merdeka, Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (28/4).

Dikatakan oleh Airlangga, bahwa proyek investasi Lotte Chemical di Indonesia akan diresmikan, antara September dan Oktober tahun ini.

Baca juga:  Tampil di MIHAS 2017, Indonesia Menuju Kiblat Wisata Halal Dunia

Fasilitas tersebut, kata dia, merupakan bagian dari program pengembangan pabrik petrokimia berskala besar di Indonesia.

Airlangga mengatakan bahwa perusahaan asal Korea Selatan itu menawarkan kesempatan partisipasi kepada Indonesia dalam proyek itu.

“Dari perusahaan Lotte Chemical menawarkan partisipasi Indonesia dan Bapak Presiden secara prinsip menyetujui Indonesia berpartisipasi di dalam Lotte Chemical tersebut,” kata Airlangga.

Sebelumnya, pada bulan September tahun lalu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyebut proyek petrokimia senilai Rp59,37 triliun milik PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) siap beroperasi pada bulan Maret 2025.

Baca juga:  98 Juta Masyarakat Indonesia Dapatkan Akses Gratis BPJS Kesehatan

Rosan mengatakan bahwa pembangunan pabrik petrokimia ini sudah hampir selesai atau kurang lebih 98,7 persen.

PT LCI merupakan salah satu proyek investasi yang berhasil difasilitasi pemerintah setelah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi oleh presiden ke-7 RI Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2021.

Setelah menghadapi berbagai kendala perizinan dan tumpang tindih lahan selama 6 tahun, proyek ini berhasil dimulai kembali konstruksinya pada bulan April 2022.

Baca juga:  4,2 Persen Penderita Hepatitis B Dialami Bayi Dibawah Lima Tahun

Proyek ini mencakup pembangunan fasilitas petrokimia untuk memproduksi polypropylene serta produk hilir lainnya seperti butadiene dan BTX (benzene, toluene, xylene).

Produk-produk ini akan menjadi bahan baku penting bagi berbagai industri seperti pembuatan botol, ban, cat, peralatan medis, hingga pengusir serangga.

Rosan menilai industri petrokimia sangat penting untuk hilirisasi di Indonesia. Pasalnya, pada saat yang bersamaan, perusahaan juga menyerap 14.000 tenaga kerja. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *